![]() |
Gedung Perpus yang direnovasi tampak dari depan |
Alih status IAIN ke UIN pasti membawa konsekuensi
yang luar biasa. Salah satunya adalah penambahan fakultas dan program studi,
serta diikuti dengan penambahan fasilitas belajar, khususnya perpustakaan.
Kondisi perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya saat
ini masih dalam tahap renovasi. Hampir 7 bulan proses renovasi belum
terselesaikan. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap sistem operasional dan
pelayanan perpustakaan. Terlebih terhadap mahasiswa, sebagai pengguna perpustakaan
mereka merasa terganggu. Banyak dari mereka mengatakan bahwa pelayanan yang
mereka dapatkan kurang memuaskan selama adanya proses renovasi karena otomatis
terjadi pemadatan rak buku. Akhirnya, ruangan menyempit karena rak buku berdempetan
dan bangku untuk membaca pun terbatas. Ditambah lagi dengan suasana bising
akibat banyaknya mahasiswa berlalu-lalang yang dapat menambah ketidaknyamanan mahasiswa
lain.
Pihak perpustakaan hanya berpesan kepada mahasiswa
untuk bersabar. Dalam proses renovasi, pihak perpustakaan hanya mengawasi bagaimana
pelaksanaan proyek itu tidak mengganggu layanan perpustakaan terhadap
mahasiswa.
Di lain pihak, jajaran Rektor jelas berperan dalam
hal ini. Dr. H. Syamsul Huda, M. Fil I. yang menjabat sebagai Wakil Rektor 1
menjelaskan bahwa pihak Rektorat bertanggung jawab dalam bidang perencanaan
sampai pemanfaatan. termasuk pengadaan fasilitas kampus, salah satunya
perpustakaan. Rektor Universitas sebagai manajer Perguruan Tinggi ikut merancang
pengembangan fasilitas kampus dengan mempertimbangkan jumlah rasio dosen dan
mahasiswa, termasuk di dalamnya program studi. Karena program studi baru akan
mempengaruhi koleksi buku perpustakaan yang harus menyediakan buku-buku baru
untuk kebutuhan mahasiswa program studi baru tersebut.
Ummi Rodliyah, S.Ag., S.IPI., M.Hum. selaku
Sekretaris Perpustakaan menuturkan bahwa renovasi perpustakaan itu seharusnya
selesai di tahun 2014. Sementara itu, sejauh ini yang terselesaikan masih 40%
dan sisanya akan diselesaikan tahun ini. Dari seluruh bagian perpustakaan yang
direnovasi hanya 50% bagian, yaitu bagian depan perpustakaan. Renovasi perpustakaan
ini adalah program dari IDB (Islamic Development Bank). Pihak perpustakaan
memang tidak pernah meminta dan mengajukan adanya renovasi. Sementara tujuan
diadakannya renovasi perpustakaan adalah untuk menyamakan tampilan depan
seluruh gedung di UIN Sunan Ampel Surabaya dengan model arsitektur seperti
gedung Fakultas Adab & Humaniora, Fakultas Dakwah & Komunikasi dan Fakultas
Tarbiyah & Keguruan yang baru selesai direnovasi Maret kemarin.
“Seandainya
kalau pihak perpus yang mengajukan, yang
kita minta, misal dek yang gak kepake, gak manfaat, itu bisa diatap, kan bisa
jadi perluasan, gitu. Program dari sana memang bantuan untuk menyamakan view tersebut.
Jadi jangan berpikiran kita mengajukan renovasi. Tidak. Emang bantuan dari sana
seperti itu dan kita gak bisa menolak” Jelas Sekretaris Perpustakaan itu
dengan tegas.
Setelah renovasi terselesaikan, perpustakaan akan menambah
fasilitasnya. Perpustakaan akan dibangun 1 lantai lagi. Jadi, perpustakaan UIN
Sunan Ampel Surabaya yang sebelumnya hanya dua lantai akan datang dengan
tampilan baru dengan 3 lantainya. “Tapi
Cuma 15 meter.” Terang Sekretaris perpustakaan tersebut. Koleksi buku juga
ditambah. Tahun 2015 ini, anggaran untuk penambahan koleksi buku
dikeluarkan sebanyak 300.000.000,- dan
untuk E-Journal sebanyak
200.000.000,- yang semuanya akan sayang sekali jika tidak dimanfaatkan
semaksimal mungkin oleh mahasiswa maupun seluruh civitas UIN Sunan Ampel
Surabaya.
Harapan dari pihak Rektorat mengenai renovasi
perpustakaan ialah perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya akan menjadi
perpustakaan yang memenuhi standar perguruan tinggi dan pelayanan prima,
mengutamakan layanan yang efektif dan efisien, modern, berbasis IT, dan memenuhi
kebutuhan-kebutuhan anggota. Jika bangunannya sudah memenuhi syarat, harapannya
agar mahasiswa nyaman dan betah di perpustakaan untuk melakukan riset-riset dan
penggalian data, dan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, “Kalau mereka sudah seneng di perpustakaan, seneng untuk menulis riset
dan sebagainya tentu harapannya untuk bangsa, kita mempunyai SDM yang baik. Mahasiswa
bener-bener mahasiswa yang punya kompetensi, alumni yang punya kompetensi.”
Pungkas Dosen Ushuluddin tersebut.