Sidoarjo - Rabu (26/09) lalu jadi hari yang seru bagi siswa-siswi SMKN 1 Buduran Sidoarjo. Mereka berkumpul di aula sekolah untuk mengikuti pelatihan Boardgame for Peace 2.0 Surabaya yang diselenggarakan oleh Peace Generation bekerja sama dengan PPIM UIN Jakarta dan UNDP. Pelatihan ini diikuti oleh sebanyak 31 siswa-siswi kelas X dari berbagai jurusan. Ngapain aja sih mereka selama pelatihan?
Boardgame for Peace bukanlah sekedar pelatihan bermain boardgame saja. Lebih jauh, program ini adalah pelatihan dan pembelajaran karakter untuk memperkuat narasi keagamaan damai di kalangan anak muda melalui media kreatif, boardgame. Pelatihan ini adalah yang kedua setelah sukses melaksanakan pelatihan boardgame for peace yang pertama pada tahun 2017.
Pelatihan Boardgame for Peace 2.0 tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana pelatihan ini dilaksanakan dalam satu hari dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore. Selain itu juga, pelatihan ini akan dilaksanakan sebanyak 4 kali selama 3 bulan yakni September, Oktober dan November.
Setelah melakukan registrasi pukul 07.00 pagi, peserta diberikan pretest terlebih dahulu untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan mereka mengenai kekerasan ekstrimisme dan perdamaian. Kemudian dilanjutkan dengan sesi orientasi yang berisi tentang pengenalan nilai-nilai perdamaian dan dasar-dasar kekerasan ekstrimisme yang akan didapatkan selama pelatihan.
Seusai sesi orientasi, peserta diberikan materi yang pertama mengenai “No Curiga No Prasangka”. Di sesi ini peserta diajak berpikir kritis ketika merespon suatu realitas atau suatu peristiwa, sehingga tidak menimbulkan prasangka negatif yang menimbulkan kebencian dan tindakan kekerasan. Selain itu juga peserta diajarkan untuk dapat membedakan informasi yang berupa hoax, propaganda dan berita palsu. Nah pada sesi ini lah, para peserta mulai menggunakan media boardgame untuk memahami materi yang diberikan. Boardgame pertama yang dimainkan adalah Galaxy Obscurio, dimana “Galaxy Obscurio” ini menggambarkan kehidupan 6 planet yang sedang berkembang dengan mengumpulkan 21 point untuk menang. Namum dalam perjalanan perkembangannya, tiba-tiba terdapat virus yang dapat menjangkit planet sehingga menghambat proses menuju kemenangan. “Galaxy Obscurio” memiliki pesan tersembunyi yang intinya adalah untuk menjaga kedamaian sehingga bisa mendapatkan apa yang diinginkan dengan baik, kita perlu berpikir secara kritis terlebih dahulu sebelum bertindak.
Materi kedua dan juga terakhir yang didapatkan oleh para peserta adalah tentang “Menjadi Detektif Empatik”. Di sesi ini, peserta diberi penjelasan mengenai faktor-faktor yang membuat seseorang bergabung dan melakukan kekerasan selain itu juga peserta diberi bekal untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana tanda-tanda seseorang yang bergabung dengan kelompok kekerasan mulai dari ideologi, hubungan sosial dan tindakannya. Pada sesi ini juga lah, Boardgame for Peace yang kedua dimainkan oleh para peserta. Boardgame ini bernama The Rampung yang menceritakan sebuah dusun yang makmur dan damai yang terdiri dari 6 kampung dimana terdapat 6 karakter tokoh yang ingin mengembangkan usahanya di semua kampung. Dengan kehidupannya yang berjalan aman dan sejahtera, tiba-tiba muncul kelompok kekerasan yang bernama Bogem kekerasan yang mengganggu kedamaian para tokoh dalam mengembangkan usahanya. Pelajaran yang terkandung dalam boardgame The Rampung adalah untuk bersikap waspada dan berhati-hati dalam menghadapi kelompok kekerasan. Terhadap korban kekerasan kita harus peduli, membantu dan memperhatikan mereka sehingga mereka tidak merasa dikucilkan dan terbujuk untuk bergabung dengan kelompok kekerasan tersebut.
Usai pelatihan, para peserta diberi misi dan tantangan untuk menyebarkan nilai-nilai perdamaian yang didapatkan sehingga manfaat dari pelatihan tidak hanya untuk para peserta saja juga untuk orang lain. Pelatihan boardgame for peace 2.0 Surabaya batch I telah selesai diadakan di SMKN 1 Buduran Sidoarjo dan masih akan datang boardgame for peace 2.0 Surabaya batch II, III, dan IV. Nantikan waktunya di bulan Oktober dan November. Mari menjadi generasi muda Indonesia yang cinta damai! (hf)