Tidak adanya kepastian mengenai tuntutan pemotongan UKT (Uang Kuliah Tunggal), Mahasiswa UINSA (UIN Sunan Ampel Surabaya) gelar aksi demo pada Selasa (9/6). Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari demo viritual yang menaikkan taggar #uinsamogokukt di media sosial. Demo di kampus, ditandai dengan penyegelan pintu utama twin tower A oleh para demonstran. Mereka menuntut pihak rektorat agar memberikan keringanan UKT.
Pihak keamanan kampus awalnya akan membubarkan demo tersebut. Namun para demonstran meyakinkan pihak kemanan jika tidak akan melakukan kerusuhan dan kekacauan. Akhirnya pihak keamanan kampus mengizinkan pelaksanaan demo.
Dari demo tersebut mahasiswa belum mendapatkan titik temu jawaban. Sebagaimana yang disampaikan Hamdan, koordinator demo, “kemarin hanya ditemui oleh Wakil Rektor (Warek) III. Karena saat itu pak sedang Rektor sakit, namun beliau menjanjikan jika sudah sembuh akan ada pertemuan atau audiensi. Jadi belum ada jawaban dari pihak Rektorat” jelasnya.
Jika tidak ada titik temu setelah audiensi, maka akan dilaksanakan pengajuan data ke Rektorat untuk melakukan proses peninjauan bahwa mahasiswa keberatan jika harus membayar UKT secara penuh semester depan. “Intinya pada semester depan nanti harus ada pemotongan ukt dari pihak rektorat agar meringankan beban mahasiswa.” Ujar Yusril selaku ketua Senat Mahasiswa (Sema) Universitas. (mdp)