Sebanyak 73 Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora yang telah memenuhi syarat kelulusan melaksanakan proses Yudisium secara Daring (Dalam Jaringan) pada senin (24/8) pukul 09.00 melalui aplikasi Zoom. Mahasiswa yang di Yudisium bersasal dari tiga program studi, yakni Bahasa dan Sastra Arab (S1), Sejarah Peradaban Islam (S1) dan Sastra Inggris (S1).
Rangkaian acara Yudisium diawali dengan pembacaan ayat suci Al- Quran, dilanjut dengan proses Pembacaan Surat Keputusan oleh Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Dr. Agus Aditoni, M. Ag. Kemudian dilanjut oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan Dr. Mohammad Kurjum, M. Ag
Proses Pembacaan Surat Keputusan kelulusan mahasiswa yang ke – 91 ini sangat berbeda dari sebelumnya. Karena kondisi yang belum memungkinkan akibat pandemi covid-19 maka Yudisium dilaksanakan secara daring guna menghindari kerumunan dan penularan virus corona
Yudisium kali ini memiliki kendala yang sama dengan acara lain yang berlangsung secara online terlebih bagi para mahasiswa yang mengikuti yudisium online. “Jika dilaksanakan secara bertatap muka prosesinya bisa terasa lebih khusuk, bisa bareng teman-teman, berinteraksi langsung dengan dosen dan pesan dari dosen dapat lebih tersampaikan, sedangkan kalau secara online tidak demikian. Suasananya jadi biasa. Kendala lain yang terasa adalah saat signal tidak mendukung, suara dan gambar jadi tidak jelas, lalu tiba-tiba keluar dari zoom meeting, itu sangat menganggu sekali“ jelas Awaliah Ramadhani sebagai mahasiswa Yudisium.
Awaliah Ramadhani menambahkan bahwa fakultas mengadakan Yudisium secara mendadak dalam segi simulasi maupun waktu pemberitahuan simulasi. Jadi beberapa mahasiswa tidak dalam posisi siap (sedang kerja atau aktivitas lainnya). Awaliah Ramadhani juga menyadari dan memahami bahwa ini adalah yudisium online pertama dan masih menyesuaikan.
Menanggapi hal itu, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan Dr. Mohammad Kurjum, M.ag mengatakan “Memang kendala yang dihadapi oleh semua komunikasi lewat zoom ini saya kira sama, yaitu dari jaringan antara tempat yang satu dengan yang lain berbeda, ada yang kuat ada yang tidak kuat, sedangkan kalau mendadak menurut saya tidak karena persiapannya saja lebih dari 2 minggu, teman-teman panitia Yudisium intens mempersiapkan ini semua, jadi kalau ada yang kurang puas ya memang tidak bisa memuaskan secara keseluruhan.”
Beliau juga memberi pesan kepada mahasiswa “Pertama syukurilah apa yang ada karena memang kondisi yang tidak memungkinkan dan itu harus disyukuri karena nanti kalau tidak bersyukur maka yang muncul adalah keluhan. Yang kedua bahwa yudisium ini bukan satu-satunya persoalan yang harus di perdebatkan, yudisium daring tidak mempengaruhi kualitas kelulusan mahasiswa meskipun Luring (Luar Jaringan) hadir dikampus. Itu tidak mengurangi nilai atau tidak mempengaruhi kualitas ijazah dan lain-lain”. (ws)