Seiring dengan perkembangan zaman, sebuah kata dapat melahirkan kata-kata baru. Hal ini tentunya membawa dampak baik, yakni dapat menambah kosa kata bahasa Indonesia. Namun, tak dapat dipungkiri, bahwasannya sebuah kata juga dapat menjadi polemik.
Akhir-akhir ini, kata ‘Anjay’ menjadi perbincangan warga +62 hingga menuai pro dan kontra yang berbeda-beda. Beberapa pendapat menyatakan bahwa kata ‘Anjay’ atau 'Anjir' tidak pantas digunakan, karena kata tersebut merupakan plesetan dari kata ‘Anjing’ yang dapat diartikan sebagai ujaran kotor (makian) apabila diucapkan kepada orang lain. Ada pula yang menyatakan bahwasannya kata ‘Anjay’ dan ‘Anjir’ adalah sebuah bahasa pergaulan untuk mengungkapkan sebuah perasaan takjub atau kekaguman akan sesuatu.
Ditengah kata ‘Anjay’ yang sedang hangat diperbincangkan, pemuda bernama Anjir menjadi sorotan. Pemuda tersebut merupakan mahasiswa jurusan Sejarah Peradaban Islam semester tujuh, dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) yang memiliki nama lengkap Anjir Faghnawy Achmada. Pemuda asal Jombang tersebut mengungkapkan makna dibalik namanya yang bisa dibilang unik itu. “Anjir Faghnawy sendiri berasal dari bahasa Ibrani, diambil dari nama seorang pengarang kitab Toriqoh Nasabandi, yaitu Mahmud Al-Anjir Faghnawy. Sedangkan Achmada (Achmad) berasal dari bahasa Arab. Arti dari nama tersebut ialah menyebarkan wangi-wangian itu lebih baik.” Jelas Anjir.
Ia menjadi viral setelah salah satu akun Twitter @jawafess mengunggah foto kartu identitasnya. “Tiap hari namanya disebut orang, tapi dia tidak pernah sombong.” Begitulah isi caption dalam posthingan tersebut. Mendengar namanya ramai diperbincankan, ia mengaku kaget dan sedikit takut. Ia merasa tidak enak jika orang tuanya tau nama itu diperbincangkan. Namun, sejauh ini orang tua dan saudara-saudarannya bisa menerimanya.
Selain itu, Ia mengaku bahwa banyak teman-temannya yang suka menggodanya dengan menyebut namanya, bahkan sebelum namanya viral. Namun, ia tidak merasa terganggu dengan hal tersebut karena sudah terbiasa. Ia tidak pernah berkeinginan untuk mengganti namanya, sekalipun itu unik. Ia juga berpesan kepada semua orang agar bangga dengan nama yang diberikan oleh orangtuanya. “Mungkin pesan saja. Kalau bertemu saya atau orang lain yang memiliki nama yang dianggap seru, panggil saja namanya. Itu pemberian pertama yang mereka peroleh dari orang tuanya. Nggak perlu takut mengejek orangnya.” Jelas Anjir meyakinkan semua orang agar memanggil nama sesuai dengan aslinya.
Dengan hal ini membawa dampak tersendiri untuknya antara lain, Followers Instagram bertambah, DM dimana-mana, Tag akun dibanyak konten, juga komentar yang banyak, sehingga sempat membuatnya bingung. Selain itu, ia mengaku bahwa banyak media berita dan sosial media yang ingin melakukan wawancara dengannya. (yan)