Muhammad Abduh, Pembaharu Islam yang Sangat Berpengaruh

0


Pembaharuan dalam Islam atau modernisasi Islam muncul sebagai hasil kontak yang terjadi antara umat Islam dengan Barat. Umat Islam pada abad ke-19 sadar bahwa telah mengalami kemunduran dan ketertinggalan dari Barat. Terlebih ketika kemunduran itu juga terjadi pada kekhilafahan Utsmaniyah yang saat itu merupakan pemangku khilafah Islam.

Salah satu tokoh pembaharu Islam itu adalah Muhammad Abduh, seorang pemikir, teolog dan mufti. Beliau lahir di Mesir pada tahun 1849 M dan wafat pada tahun 1905 M. Muhammad Abduh mempelajari filsafat dan logika di Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir. Di sinilah ia bertemu dengan Jamaluddin al-Afghani yang juga seorang pemikir pembaharuan Islam dan pengusung gerakan Pan-Islamisme. Muhammad Abduh pun berguru kepada Jamaluddin al-Afghani. Melalui gurunya ini, Muhammad Abduh mendalami pengetahuan filsafat, teologi, politik, dan jurnalistik.

Setelah tamat dari al-Azhar pada 1877 M, Muhammad Abduh diangkat menjadi dosen di Universitas Dar al-Ulum dan Universitas al-Azhar. Muhammad Abduh senantiasa menekankan kepada muridnya agar berpikir kritis, rasional, dan tidak terikat kaku pada suatu pendapat. Ia terus mengadakan perubahan radikal sesuai dengan cita-citanya, yaitu memasukkan “udara segar” ke dalam perguruan- perguruan tinggi Islam, menghidupkan Islam dengan metode-metode baru sesuai kemajuan zaman. Di saat ulama-ulama salaf mengatakan bahwa pintu ijtihad telah tertutup, Muhammad Abduh mengatakan bahwa pintu ijtihad akan selalu terbuka bagi para alim ulama sampai hari kiamat.

Tahun 1882, Muhammad Abduh diasingkan dari Mesir karena terlibat pemberontakan Urabi. Ia kemudian pergi ke Beirut, Lebanon. Kemudian pada tahun 1884, Muhammad Abduh pergi ke Paris atas panggilan Jamaluddin al-Afghani yang berada di sana. Mereka pun menyusun suatu gerakan yang disebut Al-Urwah al-Wutsqa. Untuk mencapai cita-cita gerakan ini, diterbitkanlah jurnal dengan nama yang sama. Di tahun yang sama, ia diizinkan untuk kembali ke Mesir dan diberikan jabatan penting oleh pemerintah. Ia juga mengadakan perbaikan di Universitas al-Azhar. Pada tahun 1889, Muhammad Abduh diangkat menjadi mufti Mesir oleh pemerintah dan menjalankan tugasnya dengan amanah hingga akhir hayatnya.

Beberapa di antara karya fenomenalnya adalah Al-Urwah al-Wutsqa, yaitu Risalah at-Tauhid yang berisi tentang pandangan-pandangan teologinya. Gagasan-gagasan pembaruannya juga dimuat dalam jurnal Al-Manar yang dieditori oleh Rasyid Ridha. Jurnal ini terbit dan tersebar luas ke berbagai belahan dunia.

Muhammad Abduh termasuk seseorang yang sangat berpengaruh dalam sejarah pemikiran Islam. Pokok-pokok pembaharuan pemikiran Muhammad Abduh seperti pemurnian akidah, reformasi pendidikan dan pembelaan Islam telah membawa pengaruh besar terhadap dunia Islam, bahkan dalam negara kita ini. Berkat pemikiran Muhammad Abduh, lahirlah tokoh-tokoh yang sangat berjasa dalam pemikiran pembaharuan. Mereka mendirikan gerakan-gerakan pembaharuan Islam di Indonesia seperti gerakan Muhammadiyah oleh KH Ahmad Dahlan, Gerakan Al-Irsyad oleh Ahmad Syurkati, dan masih banyak lagi. [naj]
Tags

Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman anda! Learn More
Accept !