“Setinggi Apa Pun Aku Terbang, Tidak Akan Mencapai Surga Bila Tidak Sholat Lima Waktu”, begitulah bunyi kalimat dari profil Whatsapp Kapten Afwan, yang menjadi pembicaraan hangat di sosial media twitter sejak Sabtu, 9 Januari. Kalimat tersebut digunakan untuk mengenang peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dengan nomor terbang 182 (SJ-182). Peristiwa tersebut meninggalkan kisah haru bagi masyarakat Indonesia, terutama keluarga dari korban jatuhnya pesawat SJ-182.
Kronologi dari peristiwa tersebut adalah pesawat yang dibawa oleh Kapten Afwan mengalami kehilangan radar empat menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pada pukul 14.36 WIB. Pesawat diizinkan untuk naik hingga ketinggian 29.000 kaki. Namun setelah hilang dari radar beberapa detik setelahnya, flightradar mencatat posisi terakhir pesawat berada di ketinggian 250 kaki di atas Kepulauan Seribu, Jakarta. Dilansir dari CNN Indonesia, penumpang pesawat SJ-182, berjumlah 62 korban jiwa yang terdiri dari 50 penumpang dengan 6 kru aktif dan 6 ekstra kru.
Gabungan tim pencarian, Basarnas dibantu oleh TNI Angkatan Laut, berhasil menemukan lokasi pesawat yang keberadaannya terdeteksi oleh sinyal Black Box pesawat. Proses pencarian dilakukan di sekitar perairan Kepulauan Seribu yang berada di Pulau Laki dan Pulau Lancang. Namun, kegiatan tersebut ditunda dan dilanjutkan pada hari Minggu pagi, dikarenakan tim mengalami kesulitan dalam misi pencarian pada malam hari. Pada Minggu (10/01), hal pertama yang menjadi tujuan para tim pencarian adalah Black Box. Black Box merupakan alat industri penerbangan yang berguna untuk merekam data penerbangan elektronik. Alat tersebut telah ditemukan oleh tim, dengan ciri berwarna terang. Selain itu, barang penumpang serta bagian dari isi pesawat ditemukan dan di kumpulkan selama proses pencarian berlangsung.
Semaraknya kabar burung mengenai penyebab dari jatuhnya pesawat, beberapa media akhirnya telah mewawancari dirut Sriwijaya Air, Jefferson Irwin Jauwena. Ia menyatakan bahwa keterlambatan lepas landas selama tiga-puluh menit bukan disebabkan oleh mesin pesawat yang mengalami kerusakan, namun Delay dilakukan akibat hujan deras. Adanya cuaca yang kurang baik, akan memungkinkan terganggunya koneksi penerbangan.
Tidak hanya itu, kemunculan berita yang didukung oleh foto di sosial media tentang diketemukannya bayi yang selamat dan masih hidup adalah hoaks. Beberapa media dan TNI yang bertugas segera mengkonfirmasi kabar yang didapatkan dari salah satu akun Facebook. Kemudian kebenaran berhasil dikonfimasi, bahwa foto tersebut adalah fakta seorang bayi yang selamat dari peristiwa tenggelamnya kapal KM Lestari Maju yang terjadi pada dua tahun silam. Para petugas memberikan larangan untuk tidak menyebarkan hoaks dan percaya pada kabar burung, agar tidak menghambat proses pencarian dan tidak menggegerkan para anggota keluarga korban yang lainnya.
Selama satu hari terakhir, sosial media twitter semakin ramai dengan berbagai tagar untuk mengenang tragedi jatuhnya pesawat SJ-182. Tagar tersebut menjadi trending topik karena beberapa akun universitas yang berada di seluruh Indonesia turut serta bersimpati dengan membantu mengirimkan ucapan belasungkawa. Namun, tidak hanya warga negara Indonesia saja, tagar tersebut mampu mengakibatkan stasiun televisi berita luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Australia, Korea, dan Jepang juga mengekspos berita mengenai peristiwa pesawat SJ-182.
Mengingat peristiwa tersebut merupakan tragedi yang menimbulkan puluhan korban jiwa, pengguna twitter dengan username @milkitas*** yang berinisial D, membuat warga twitter geram dengan isi tweetnya. Tidak sedikit pengguna twitter merekam jejak tweet, yang diklaim sebagai bahan candaan oleh pembuat tweet tersebut. Bukannya mendapat komentar positif, inisial D lebih banyak menerima komentar negatif dan hujatan. Sempat menghilang dari twitter karena shock, pengguna twitter @milkitas*** akhirnya kembali dan mengklarifikasi lagi bahwa ia hanya bercanda. Namun, hal tersebut malah membuat netizen Indonesia bertambah geram, sehingga kasus inisial D berlanjut hingga ke sosial media Instagram dan Facebook.
Sources: dikutip dan dilansir dari CNN Indonesia.
Link Gambar: https://presisi.co/read/2021/01/09/2272/sriwijaya-air-sj-182-hilang-kontak-tagar-sj182-trending-di-twitter