Oleh: Gita Rosarum Ningtyas
Warga twitter dikejutkan dengan Warga Negara Asing (WNA)
asal Amerika Serikat, Kristen Gray pada Sabtu (16/1) malam yang membuat thread di
akun twitternya tentang kepindahannya ke Bali. Hingga saat ini, utas yang
dimaksud masih menjadi perbincangan hangat di sosial media twitter. Akun
twitter Kristen Gray, @kristentoo*** bermula ketika ia menceritakan tentang
hidupnya yang sulit di negara asalnya, Amerika Serikat. Lalu setelah pindah ke Bali,
ia dapat hidup mewah bersama dengan partnernya. Ia menceritakan bahwa di negara
asalnya, ia bangkrut dan berjuang mencari pekerjaan namun ia ditolak dan hidup
dari tabungannya. Pada akhirnya, ia mencoba untuk berwirausaha dan memikirkan
caranya untuk bertahan hidup dengan cara memesan tiket penerbangan ke Bali,
Indonesia.
Kristen
Gray mengaku asal muasal utas ini dibuat tentang kepindahannya dari Amerika
Serikat ke Bali sejak Desember 2019. Ia membandingkan gaya hidup serta biaya
hidupnya jauh lebih murah saat merasakan kepindahannya. Ia terkejut ketika
biaya sewa rumah di Bali tidak mencapai sepertiga dari biaya sewa rumah yang
berada di Los Angeles, yakni seharga $1300 (Rp18,2 juta). Ia hanya perlu
mengeluarkan uang Rp5,6 juta untuk tinggal di Bali. Ketika pandemi datang
tepatnya Maret 2019, Kristen Gray beserta partnernya memutuskan untuk tinggal
sementara di Bali, karena tidak dapat kembali ke negara asalnya.
Namun permasalahan
dimulai ketika warganet twitter membaca tentang Kristen Gray yang mengajak para
pembaca utasnya, khususnya WNA untuk pindah dan menetap di Bali dengan tawaran
akan memperoleh keuntungan seperti keamanan, biaya hidup murah, kehidupan
mewah, lingkungan yang ramah terhadap kelompok LGBT juga komunitas kulit hitam.
Tidak hanya itu, Kristen Gray mengklaim dirinya sebagai “digital nomad” dengan
menulis sebuah e-book yang berjudul “Our Bali Life is Yours” yang berisi
tentang cara masuk ke Bali saat pandemi Covid-19. Kemudian e-book tersebut
diperjualbelikan kepada WNA dan teman-temannya apabila tertarik untuk tinggal
di Bali.
Salah
satu pengguna twitter @evelynwoo***, mengaku bahwa ia telah membeli dan membaca
e-book tersebut. Dalam e-booknya, Kristen Gray membocorkan cara menghindari
aturan dan protokol kesehatan yang berlaku di Indonesia, tinggal secara aman
meski melewati masa berlaku visa, serta tidak membayar pajak.
“We’re
just two black girls trying to give knowledge and build a community of humans
who know their divinity and want to thrive vs survive. Twitter do your thing?”
lalu setelahnya ia lampirkan link web e-book yang ia jual seharga $30 atau
Rp422 ribu. Itu adalah salah satu isi thread dari Kristen Gray, Sabtu lalu.
Hal
tersebut dikecam warganet twitter Indonesia sebagai upaya Gentrifikasi.
Gentrifikasi merupakan proses masuknya karakter daerah perkotaan yang miskin
diubah oleh orang-orang yang lebih mapan secara finansial yang pindah ke daerah
itu. Ini sangat berkaitan erat dengan studi dan ilmu perkotaan. Jika Kristen
Gray mengajak para WNA dan teman-temannya untuk tinggal dan menetap di Bali
karena biaya hidupnya lebih rendah dibanding dengan Los Angeles, sedangkan UMK
Bali hanya sebesar kisaran Rp2,5–Rp2,7 juta, maka para WNA akan menguasai
kepemilikan harga properti yang relatif lebih rendah dari mereka. Kemungkinan
yang akan terjadi adalah warga Bali tidak dapat menjangkau biaya hidup apabila
harga tersebut dinaikkan dan semakin tinggi.
Eko
Budianto, Kadiv Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Bali mengatakan akan langsung
turun ke alamat tersebut kemudian untuk keberadaan atau tempat tinggal dari
yang bersangkutan saat ini berdasarkan data di media sosial yang diposting ada
di Nusa Dua dan anggota dari tim Imigrasi Ngurah Rai sudah turun ke lapangan.
Sedangkan untuk hal lain seperti dokumen keimigrasian dan izin tinggal yang
bersangkutan akan dilakukan pengecekan data perlintasan.
“Namun sejauh ini, kami belum ada informasi akurat. Bisa
jadi kemungkinan bahwa nama yang bersangkutan bukan nama yang sebenarnya.” ujar
Eko Budianto. Apabila memang terbukti bahwa hal yang tersebutkan sebelumnya
adalah benar, maka hal yang harus dicari lebih dulu adalah pihak yang membantu
Kristen Gray menetap dan tinggal di Bali.