Ratap

0
Oleh: Nuzurul Rochmah

Sumber gambar: Pinterest

Di bawah rintik hujan, yang menghunjam

mengapa duduk bersandar di bahu jalan?

Meringkuk kedinginan berpayung malam,

haruskah kau lagukan syair ratapan?

 

Sorot lampu jalanan

menampakkan jiwamu yang lapuk,

yang kusut dan berkabut.

Derai kaca dipelupuk mata mengetuk halus.

Barangkali ia malu meminta izin,

untuk menjatuhkan dirimu yang kalut diterpa angin.

 

Kasihku, semesta muram melihat kemurunganmu

yang masih berkubang pada jerat kepergianku.

Kuncup bening yang mekar dari kelopak matamu

biarlah kutampung

dalam pusara tempatku bernaung.

Tags

Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman anda! Learn More
Accept !