Pada pagelaran PBAK 2022 ini, Fakultas Adab dan Humaniora membawa tema "Humanity in Diversity; Harmoni dalam Keberagaman". Semangat tema ini direalisasikan panitia dalam bentuk pakaian yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dan fakultas-fakultas lainnya.
Pada hari pertama, Mahasiswa Baru Fakultas Adab dan Humaniora mengenakan seragam atasan putih dan bawahan hitam sebagaimana mahasiswa-mahasiswa baru di fakultas lain. Hal ini dilakukan karena memang pada PBAK hari pertama adalah PBAK dalam ranah universitas.
Pada hari kedua, Mahasiswa Baru Fakultas Adab dan Humaniora berseragam batik yang tentunya ini menjadikan warna tersendiri dalam PBAK periode ini. Berbagai jenis motif batik bersatu padu dalam semangat pita kuning perdamaian. Lalu batik menjadi identitas Indonesia yang juga menyongsong semangat PBAK 2022 UINSA yakni "Moderasi Beragama, bahwa kita adalah Orang Indonesia yang beragama Islam, bukan orang Islam yang ada di Indonesia" tutur M. Alfa Khoirul Murtadho selaku korlap PBAK 2022 FAHUM.
Kemudian pada hari ketiga, Fakultas Adab dan Humaniora memberikan arahan kepada mahasiswa baru untuk mengenakan pakaian hitam-hitam sebagai lambang persatuan dari semua warna.
Tentunya Fakultas Adab dan Humaniora melakukan hal tersebut tidak hanya sebatas untuk memperlihatkan bahwa Fakultas Adab anti-mainstream, tapi alasan sebenarnya adalah panitia PBAK Fakultas Adab dan Humaniora menganggap bahwa penggunaan dresscode yang sama selama 3 hari sedikit-banyak pasti membuat penggunanya tidak nayaman karena kegiatan PBAK yang dilaksanakan mulai dari pagi hingga sore hari. Mulai dari pakaian yang kotor karena terkena debu di sana-sini, bau kurang sedap yang disebabkan karena keringat, dan juga belum lagi jika akan dibersihkan dengan dicuci waktunya tidak mencukupi. Maka dari itu panitia memberikan instruksi untuk pakaian yang berbeda-beda setiap harinya sehingga kenyamanan mahasiswa baru dalam mengikuti PBAK selama 3 hari tetap terjaga.
"Mahasiswa Baru sebagai bagian Fakultas Adab dan Humaniora harus bisa menghargai terhadap sesama meskipun berbeda-beda. Hablum min al-Nas harus menjadi hal utama karena kita humaniora" Tutup Alfa.
Reporter: Isnanda Osama
