Ada Apa dengan Dapur DEMA FAHUM?

0

 

(Sumber gambar: id.pinterest.com)


Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora atau yang lebih dikenal dengan DEMA FAHUM baru saja menyelenggarakan perayaan Dies Natalis pada 21/12/2022 lalu. Ada yang unik dan mengganjal dari acara Dies Natalis tersebut. Dies Natalis yang diselenggarakan dengan cara sederhana dan membawa konsep perayaan yang minimalis. Hal yang unik dan mengejutkan dari sekelas organisasi tingkat tinggi dalam lingkup fakultas. Tidak masalah sebenarnya, akan tetapi terdapat beberapa hal tidak terstruktur yang terjadi pada acara tersebut.

Dies Natalis yang pada awalnya direncanakan dimulai pada pukul 16.00 WIB menjadi sangat molor hingga baru dimulai setelah magrib dan akhirnya pelaksanaan kegiatan tersebut menjadi semakin kacau. Usut punya usut, faktor yang menjadikan kemoloran ialah cuaca yang tidak menentu. Sebenarnya panitia sudah menyiapkan plan cadangan untuk mengatasi hal tersebut dengan cara memindahkan audiens ke dalam lobi gedung, namun sayangnya karena terkendala masalah birokrasi, akhirnya plan tersebut gagal dijalankan dan itu hal yang tidak wajar, karena dari pihak panitia apa tidak ada izin mengenai plan cadangan tersebut. Tapi perihal tidak terstrukturnya pelaksanaan suatu kegiatan bukanlah juga suatu hal yang dapat dimaklumi. 

Penonton yang hadir cenderung sangat minim, hanya didominasi oleh panitia pelaksana dari internal DEMA FAHUM dan tamu undangan, serta perwakilan ormawa yang tidak hadir sepenuhnya. Kesannya, panitia pelaksana tidak menyiapkan acara dengan baik dan tergesa-gesa. Melihat kondisi dan keadaan yang terjadi saat itu, seakan acara berjalan tanpa adanya koordinasi dari setiap divisi. Pada pertengahan jalannya acara, ada saja kendala pada peralatan yang digunakan untuk para pengisi acara, mulai dari sound system, mic, dan berbagai alat lainnya. Melihat kendala tersebut, panitia juga tidak sigap mengatasinya, padahal harusnya sat-set melakukan problem solver dalam acara tersebut.

Ada apa dengan DEMA FAHUM? Permasalahan-permasalahan yang seharusnya bisa ditangani organisasi sekelas DEMA. Mengingat Dies Natalis bukanlah suatu acara yang asing untuk DEMA selenggarakan, acara Dies Natalis yang ke-56 ini jauh dari kata meriah. Usia yang tidak lagi muda, tapi mengapa permasalahan tersebut tidak diatasi dan terkesan membuat acara menjadi tidak terstruktur. 

Dimana peran Ketua dan Wakil Ketua DEMA FAHUM? Pada acara Diesnat kemarin tidak menampakkan diri dan tidak ikut andil memeriahkan malam puncak. Dilengkapi dengan tidak adanya seluruh anggota DEMA FAHUM menjadi bagian dari kepanitiaan acara tersebut, jikalau dapat memanfaatkan tenaga SDM yang ada, tentu saja acara bakal berjalan jauh lebih baik. Hal tersebut tentu saja membuat orang bertanya-tanya tentang apakah ada gejolak dalam internal DEMA FAHUM?


Penulis: Bachri, Cikidaw, dan Cecep


Tags

Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman anda! Learn More
Accept !