Citizen Journalism dan Pengaruh AI bagi Jurnalisme: Kongres Nasional PPMI XVII Hari Ketiga

0
Para Pemateri bersama peserta Kongres PPMI ke-XVII. 

Kongres Nasional PPMI ke-XVII memasuki hari ketiga pada Selasa (23/5/2023). Mengawali hari, agenda diisi dengan Studium General yang bertajuk Kemerdekaan Pers, Jurnalisme Warga, dan Peran Media Sosial oleh M. Agung Dharmajaya, Wakil Ketua Dewan Pers. 

M. Agung Dharmajaya memberikan pemaparan terkait wacana Citizen Journalism dengan menguak berbagai persoalan pada penggunaan internet atau media sosial yang berimplikasi pada era jurnalisme masa kini. Dia pun berpesan kepada Pers Mahasiswa agar memerhatikan kewajiban mereka dalam menyusun sebuah berita yang tidak berdasarkan katanya, sepertinya, atau seharusnya

Selayaknya peran Pers Mahasiswa sebagai kontrol sosial dalam masyarakat, maka Persma harus memastikan suatu informasi bersifat terkonfirmasi sebelum disebarluaskan.

Sesi acara kemudian berlanjut dengan Coaching Clinic Pers Mahasiswa: Resolusi Payung Hukum Pers Mahasiswa oleh Asmono Wikan, Ketua Komisi Informasi dan Komunikasi Dewan Pers bersama dengan Redaktur Pelaksana Digital-Multimedia Solopos, Danang Nur Ihsan.

Dalam kesempatan ini, para pemateri menjelaskan bagaimana Persma harus menjadi pemfilter di tengah banyaknya informasi yang masuk, mengingat kini telah memasuki post truth era atau banjir informasi.

Persma harus menjadi penengah diantara sekian banyak informasi yang bertebaran, yang tentunya juga menyasar masyarakat sosial. Oleh karenanya, sebuah PR besar bagi Pers Mahasiswa. Apakah Persma masih relevan sampai saat ini? Mengingat efektifitas akses digital bagi semua kalangan. 

Pemateri Danang Nur Ihsan juga memaparkan bahwa bom nuklir dari Google akan segera hadir dan menjadi ancaman besar bagi profesi jurnalis. Metafora bom nuklir tersebut tidak lain ialah sebutan bagi AI (kecerdasan buatan) yang kini sangat berkembang pesat dan tidak dipungkiri dapat membantu sekaligus menggantikan pekerjaan masyarakat.

"Al termasuk ancaman terhadap profesi jurnalis," ujarnya kepada peserta Kongres Nasional PPMI ke-XVII. Oleh karena itu, Persma dituntut agar tetap selektif dalam mengelola pemberitaan, sebab teknologi juga memiliki keterbatasan.

 

Oleh: Ummu Darin, Intan Handita

Editor: Nuzurul Rochmah

  

Tags

Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman anda! Learn More
Accept !