Potret sampah yang menumpuk di kedua sisi jalan menuju Kampus 2 UINSA. (Dok. LPM Qimah) |
Tumpukan
sampah terlihat berserakan di kedua sisi jalan menuju jalur masuk UIN Sunan
Ampel Surabaya. Diketahui kondisi ini telah lama tidak terurus, bahkan hingga
artikel ini ditulis, Rabu, 24/5/2023.
Persoalan
terkait sampah di wilayah Surabaya dan Sidoarjo masih menjadi sorotan hingga
saat ini. Permasalahan ini pun tidak terlepas dari kurangnya kesadaran
masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, serta pemahaman terhadap pengelolaan
limbah sampah di wilayah tersebut.
Adapun
salah satu lokasi yang ikut terdampak terkait isu sampah, yakni di Kecamatan
Gunung Anyar, Surabaya, tepatnya di sekitar wilayah kampus 2 UIN Sunan Ampel
Surabaya. Di mana lokasi tersebut juga berbatasan langsung dengan Kecamatan Waru,
Sidoarjo.
Banyaknya
pengguna jalan di daerah tersebut tidak sebanding dengan banyaknya tempat
pembuangan sampah yang disediakan. Hal itu juga yang menyebabkan volume sampah
kian hari makin meningkat dan akhirnya menumpuk di sekitaran jalan
tersebut.
Tidak
hanya itu, perhatian dari pemerintah setempat juga terlihat begitu kurang.
Terbukti sampah ini telah berserakan dengan sedemikian lamanya, namun tak
kunjung mendapat penanganan serius.
Salah
satu pedagang bernama Kuntoro yang berjualan di daerah tersebut mengungkapkan
bahwa sampah-sampah tersebut bukan berasal dari warga Surabaya apalagi
pedagang-pedagang yang berjualan.
“Kami
(pedagang-pedagang) biasanya selalu membawa sampah kami pulang, jadi kami tidak
membuang di sini,” paparnya pada Senin (22/5).
“Tidak
hanya sekali. Tadi saya juga melihat pengendara sepeda motor yang lewat dan
langsung membuang sampah di sini, sudah saya teriaki, tapi tidak didengarkan,”
tambah Kuntoro. Menurut pedagang tersebut, sampah-sampah yang berserakan di
sekitar kampus 2 UIN Sunan Ampel justru berasal dari warga Sidoarjo.
Penulis:
Ach Nobair, Aisyah Restu
Editor:
Nuzurul Rochmah