Penuh Misteri, Apa yang Sebenarnya Terjadi di PBAK UINSA kali ini?

0
sumber: LPM Qimah

Berbicara tentang PBAK tentu tidak asing dengan kata tersebut. Seluruh kampus pasti mengadakan masa pengenalan mahasiswa baru, terutama di UINSA yang melaksanakan kegiatan tersebut mulai hari Senin, 14 Agustus 2023. Namun dengan adanya kegiatan ini justru menimbulkan pertanyaan bagi para mahasiswa.

PBAK dibuat untuk benar-benar mengenalkan mahasiswa baru atau hanya formalitas saja? Atau hanya sekedar ajang untuk memeperkenalkan demo?Berawal dari kampus 1 UINSA yang sejak pagi sudah mulai ricuh dan juga dengan ketidaksiapan rundown membuat para panitia dan mahasiswa kecewa. Tidak hanya di kampus 1, di kampus 2 juga tidak kalah ricuhnya. Mulai dari pembukaan dan sambutan rektor yang ada di kampus 2 Gunung Anyar hanya menggunakan layar proyektor dan di tengah pembukaan layar mati juga menjadi salah satu kekecewaan para panitia dan mahasiswa.


Dari kekecewaan itu membuat panitia PBAK FAHUM memilih untuk mengundurkan diri dan kembali ke gedung FAHUM. Bukan tanpa sebab, panitia mengambil keputusan itu juga karena kasihan dengan mahasiswa baru yang harus panas-panasan menunggu ketidakjelasan. Ali, selaku Ketua Pelaksana PBAK FAHUM 2023 menyampaikan ketidakpuasan terhadap kesiapan rundown PBAK tahun ini yang menyebabkan acaranya amburadul

"Inikan rundown dari universitas dan kami para panitia tinggal menjalankan dan membuat miskomunikasi antara pihak universitas dan pihak fakultas. Para teman-teman panitia juga sangat tidak puas dengan apa yang dilakukan pihak rektorat. Mengingat persiapan PBAK tahun ini sangat mepet dan juga dari pihak rektorat salah memberikan yang terbaik gitu, mungkin itu semua tidak sesuai dengan keinginan para panitia PBAK."

Selain Ketua Pelaksana, Zonni, selaku korlap juga menyampaikan kekecewaannya terhadap PBAK tahun ini karena kondisinya tidak kondusif dan selama layar proyektor mati itu malah digunakan menyanyi dangdut yang kesannya sangat tidak baik.

"Sedikit kecewa dengan acara yang terlaksana pada Kampus 2 Gunung Anyar karena dengan adanya proyektor dan koneksi yang tidak stabil membuat suara hilang serta layar mati kurang lebih selama 10 menit dan malah diganti dengan nyanyi ikan dalam kolam." Ucap Zoni

Muhammad Alfa, selaku Ketua DEMA FAHUM juga turun menyuarakan apa yang terjadi. Ketua DEMA memberikan tanggapan tentang panitia FAHUM yang mengambil jalan untuk mengundurkan diri dari lapangan dan kembali ke gedung FAHUM.

"Punya dua kampus tapi ya haruslah didatangi dua-duanya." Ucap Alfa
"Daripada disana gak jelas ya mending kita kembalikan ke fakultas." Lanjut Alfa

Dari pernyataan tersebut, apa maksud dibalik itu? Lalu apakah kampus 2 dianak tirikan sehingga rektor serta jajarannya tidak hadir? Jika memang hal ini dapat disangkal, mengapa warek 3 tidak hadir dikampus 2 untuk menyambut mahasiswa baru. Padahal di jadwal PBAK sudah tertulis bahwa warek 3 lah yang akan mewakili. Hal ini menimbulkan kekecewaan seluruh panitia di kampus 2, pada akhirnya terjadilah pemasangan baliho sebagai bentuk aspirasi mahasiswa terhadap hal tersebut.

Melihat hal itu, wakil dekan III FAHUM turun tangan untuk melepaskan baliho. Yang menjadi pertanyaan, apa tujuan wadek III melakukan hal tersebut? Pasti menimbulkan pertanyaan besar bagi mahasiswa baru yang melihatnya. Padahal dari ketua SEMA FAHUM menyatakan bahwa hal tersebut termasuk hal yang wajar bagi para mahasiswa yang ingin menyuarakan aspirasinya.

"Poster-poster yang ditulis memang seperti menjelekkan sendiri tetapi menurut saya itu wajar saja karena juga termasuk bentuk kekecewaan dari panitia dan mahasiswa." Tuturnya.

Terlalu menyibukkan perihal demo, hingga tidak ada yang menyadari tentang pengibaran bendera eksternal oleh beberapa oknum di lapangan area FAHUM saat hari pertama PBAK. Ketua DEMA memberikan suara bahwasannya itu merupakan kultur dari UINSA sendiri yang merupakan kampus pergerakan. Ketua SEMA pun memeberikan suaranya. Tapi, apakah panitia sendiri tidak sanggup menghentikan hal itu, padahal peraturan pengibaran bendera sudah ada dalam jadwal yang ditentukan?.

"Menurut saya ya itu biasa saja. Dari kampus-kampus lainpun banyak yang mengibarkan karena istilahnya ya mencari mangsa, mencari kader dimulai dari awal.” Ucap Ketua SEMA.

Dari semua kejadian tersebut menimbulkan pertanyaan besar, mengapa dan apa yang sebenarnya terjadi di PBAK UINSA tahun ajaran 2023-2024?


Penulis: Mawar, Melati

Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman anda! Learn More
Accept !