Sumber
gambar: LPM Qimah
Pengenalan
kehidupan kampus kepada mahasiswa baru merupakan rutinitas bagi setiap
universitas. Hal ini memiliki tujuan agar para mahasiswa dapat mengenali
kampusnya sendiri.
Tentunya,
pada setiap universitas memiliki kegiatan yang berbeda pada pengenalan kampus.
Sama halnya pada pengenalan kampus yang diselenggarakan oleh Universitas Islam
Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya yang sering disebut PBAK (Pengenalan Budaya
Akademik dan Kemahasiswaan).
Kegiatan
PBAK UINSA pada tahun ini dikuti sebanyak 4.816 mahasiswa dan mahasiswi baru.
Kegiatan PBAK ini dilaksanakan di dua tempat, yaitu di Kampus 1 UINSA yang
beralamat di Jalan Ahmad Yani dan Kampus 2 UINSA yang terletak di Gunung Anyar.
PBAK ini pun berlangsung selama tiga hari berturut-turut, dimulai dari Senin
(14/08/2023) hingga Rabu (16/08/2023).
Hari
pertama, PBAK dilaksanakan pada pukul 06.30 untuk persiapan peserta. Kemudian
dilanjutkan dengan pembukaan pada pukul 07.00 yang dilakukan Rektor UINSA,
Prof. Akhmad Muzzaki M.Ag.
Namun,
pada saat pembukaan, terdapat sebuah kendala pada Kampus 1. Kendala itu dipicu
mahasiswa baru beserta panitia terlibat kericuhan sebelum acara pembukaan.
Penyebab kericuhan itu disebabkan oleh mahasiswa UINSA sendiri yang secara
tiba-tiba berdemo yang ditujukan kepada rektor UINSA terkait UKT (Uang Kuliah
Tunggal).
Banyak
banner-banner bertuliskan keresahan mahasiswa. Di antaranya "UKT Selangit,
Fasilitas Sulit", "PBAK Cacat, Birokrasi Bejat", dan lain
sebagainya yang tersebar di sudut-sudut Sport Center UINSA. Suasana semakin
memanas tatkala mahasiswa baru dan panitia PBAK ricuh sambil menyuarakan
yel-yel setiap Fakultas.
Hingga
pada waktu itu, rektor beserta jajarannya turun meninggalkan panggung karena
kondisi di lapangan semakin tidak kondusif. Kejadian tersebut pun mengakibatkan
kegiatan PBAK berantakan, rundown acara yang telah disiapkan menjadi amburadul
akibat kejadian tersebut.
Pun
demikian di Kampus 2, kegiatan PBAK ricuh imbas kejadian di Kampus 1. Akibat
adanya kericuhan tersebut, akhirnya FAHUM (Fakultas Adab Dan Humaniora) dan
FISIP (Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik) meninggalkan lapangan area PBAK.
Hal ini
disebabkan rundown acara tidak sesuai dengan kesepakatan yang tertulis.
Akhirnya, panitia dari FAHUM dan FISIP membawa para mahasiswa baru untuk
kembali ke gedung fakultas masing-masing. Dari situ, diadakanlah ice
breaking sambil menunggu materi yang akan diberikan kepada peserta PBAK.
Tak
menunggu waktu lama, PBAK kembali kondusif setelah ishoma. Pada waktu itu
langsung dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Polda Jatim. Hingga akhirnya,
acara ditutup dengan perkenalan UKM dan UKK UINSA sekitar pukul 5 sore.
Padahal, waktu berakhir yang tertulis di rundown acara pada PBAK hari pertama
adalah pukul 4 sore.
Dengan
kejadian ini dapat dinyatakan bahwa, PBAK hari pertama cukup banyak kekurangan.
Dilihat dari segi rundown acara, ketidak siapan panitia, dan bahkan kericuhan
yang terjadi. Sehingga, dengan banyaknya insiden di luar perkiraan panitia,
menyebabkan rundown acara tidak berjalan dengan lancar.
Penulis:
Ayu Puspita & Firda Fajarina
Editor: Lusy
SP