Surabaya, 24 Oktober 2023 - Baru-baru ini, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya menjadi sorotan karena rencana pembukaan Fakultas Kedokteran (FK). Kontroversi pun muncul seiring turunnya Nota Dinas dari Rektor terkait penempatan FK di Kampus 2 Gunung Anyar. Tim Redaksi LPM Qimah melakukan wawancara eksklusif dengan Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Dr. Moh. Kurjum M.Ag terkait kontroversi ini.
Pak Kurjum-sapaan akrab beliau, menjelaskan bahwa rencana pembukaan Fakultas Kedokteran telah ada sejak lama dan bermula dari pembukaan dan penutupan Prodi Kesehatan Masyarakat. Rencana ini juga sejalan dengan perubahan status UINSA dari IAIN pada tahun 2014.
"Ide ini sudah lama dibahas, bahkan oleh rektor sebelumnya," ungkapnya.
Penempatan Fakultas Kedokteran menjadi topik perdebatan. Dekan FAHUM tersebut pun menjelaskan bahwa penempatan Fakultas Kedokteran di Kampus 2 Gunung Anyar melibatkan keputusan bersama dan melibatkan kerjasama dengan rumah sakit Haji Surabaya. Proses perubahan dan pembangunan kampus pun memerlukan waktu dan proses diskusi panjang.
Berkaitan dengan pengosongan sebagian ruang di lantai 4, 5, dan 9 yang digunakan oleh mahasiswa, Pak Kurjum mengungkapkan bahwa ia telah berkomunikasi dengan pihak rektorat untuk memberikan kelas pengganti.
"Pembelajaran akan berlangsung hingga situasi normal terpulihkan. Namun, ada kekhawatiran terkait dengan tulisan "Fakultas Kedokteran" yang terpampang, dan keputusan terkait ini akan bergantung pada Rektor," tegasnya.
Saat ditanya tentang perubahan struktur fakultas di satu gedung yang menyebabkan kekhawatiran beberapa mahasiswa, Pak Kurjum menegaskan bahwa perubahan ini hanya sementara. Beliau mengajak semua pihak untuk berpikir positif serta menjaga kondusifitas dalam proses ini.
Beliau pun berpesan agar semua pihak tetap tenang dalam menghadapi perubahan ini dan bahwa keputusan akhir terkait penempatan Fakultas Kedokteran akan diambil oleh pihak yang berwenang, dengan mempertimbangkan perkembangan universitas.
Penulis: Evi Kurnia, Mahdiyah Intan
Editor: Nuzurul Rochmah
