 |
| Sumber gambar: LPM Qimah |
Sehubungan dengan hasil Audiensi Ormawa Fahum yang tercatat dalam surat Hasil Audiensi Akbar FAHUM nomor 054/SP/SEMA/FAHUM/UIN-SA/XI/2023. Hari Senin 6 November SEMA FAHUM menindaklanjuti hasil audiensi & konsolidasi tersebut dengan menghadirkan Prof Muzakki beserta jajaran rektorat, jajaran dekanat, SEMA DEMA U dan perwakilan tiap ormawa FAHUM yang bertempat diruang meeting room lantai 1.
Diawali dengan pembacaan 9 hasil audiensi oleh komisi A SEMA FAHUM. Dengan tegas Prof. Muzakki menjelaskan bahwa "Fahum tidak akan pindah ke kampus 1". Rektor menyatakan bahwa pendirian Fakultas Kedokteran ini merupakan perintah langsung dari Presiden dan Kementerian Agama.
Pada acara AICIS yang berlangsung di bulan Mei, Gubernur menanyakan kepada rektor "UINSA sudah punya FK?"
Rektor menjawab bahwa mereka belum memiliki FK, lalu Gubernur mengungkapkan keheranannya karena kalah dengan institusi swasta. Gubernur kemudian menyarankan untuk mendirikan FK yang di support sepenuhnya. karena menurutnya tidak pantas kalah dengan institusi swasta kecil-kecilan yang sudah memiliki FK.
"Kok belum. Kok kalah sama swasta-swasta. Dirikan prof! Saya support full. Masa kalah sama swasta kecil-kecilan, punya FK"
Tidak lama kemudian kementrian agama datang, gubernur menyampaikan kesanggupanya untuk membantu UINSA mendirikan Fakultas Kedokteran.
"Gus, UINSA ini kan kampus besar di Indonesia masak belum punya FK, tolong gus mumpung saya jadi gubernur saya support full"
Kemenag pun menyetujui arahan gubernur. Sejak saat itu, rektor mulai bergerak membangun FK, demikian yang disampaikan rektor kepada peserta audiensi.
Sehubungan dengan hal ini, tidak puas dengan hasil penjelasan rektor mengenai 9 poin konsolidasi. Asyrof selaku komisi A Senat Mahasiswa mempertanyakan kembali bagaimana kejelasan mengenai visitasi yang belum jelas tenggat waktu dan hanya memberi estimasi secepatnya di bulan Maret, Asyrof menawarkan bagaimana jika pihak rektorat mengizinkan teman-teman mahasiswa FAHUM masih bisa menempati lantai 5 untuk tempat belajar mereka.
"Tidak bisa ditempati, karena lantai 5 itu dipakai untuk ruang tutorial dan setiap kelas itu diberi sekat"
"Makanya sekarang kita cari solusi untuk penempatan kelas biar mahasiswa ini tidak lagi menempati ruang laktasi yang tidak layak untuk dipakai oleh mahasiswa" sambung Prof. Muzakki selaku rektor UINSA.
Mengenai visitasi sendiri, Rektor UINSA Prof. Muzakki menuturkan bahwa kewenangan visitasi di tangan Kemendikbud, dan tidak bisa dipastikan kapan visitasi selesai.
"Kita tidak punya kewenangan tenggat visitasi itu selesainya kapan. Karena visitasi dilakukan oleh Kemendikbudristek. Kita tidak bisa memastikan visitasi itu kapan, cuma estimasi bahwa surat izin operasional FK ditangan kita, berharap di bulan Maret, jadi bulan April sudah mulai penebaran informasi tentang open recruitment mahasiswa FK." Ujar Rektor pada peserta audiensi.
Rektor juga menegaskan bahwa gedung FK tidak akan menggunakan gedung FAHUM, nantinya akan dibangunkan gedung untuk FK sendiri. Namun, karena ini merupakan perintah langsung dan harus dilaksanakan secepatnya maka untuk sementara digunakan sebagian ruang FAHUM.
"Gedung FK itu tidak di FAHUM, nanti kita bangun gedung FK sendiri. Karena ini perintah langsung dan harus melakukan percepatan. Kami sudah merancang pendirian gedung FK di sebelah barat dan asrama pesantren disebelah timur. Kita butuh proses dan anggarannya masih kurang". Ungkap Rektor.
"FAHUM tidak dikorbankan dan kenapa kok tidak di FPK? Karena jika buka FK kita harus punya life sciences (biologi, kimia, fisika, gizi). Nah, kita ini kan sudah punya biologi, gizi, MIPA. Nah, kebetulan prodi-prodi ini letaknya sebelah barat." Jelas Rektor ketika ditanyai perihal sebagian gedung FAHUM yang dipakai sementara untuk FK.
Penulis: Berliana P.
Editor: Intan Handita K
