Raih Suara Mayoritas, tapi Golput Meningkat

0


Sumber gambar: Pexels/cottonbro studio

Awal tahun menjadi momentum penting bagi mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora (FAHUM) khususnya untuk sejumlah panitia dan seluruh pihak yang turut serta meramaikan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FAHUM periode 2024-2025. 

Seperti tahun sebelumnya, pemilihan dilaksanakan secara daring dan disosialisasikan melalui akun Instagram @kopurwadifahum. Sebagai informasi, Kopurwadi merupakan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa Distrik yang berada di lingkungan FAHUM. Kopurwadi sendiri sebagai penyelenggara pemilihan umum bersifat distrik, tetap, dan secara mandiri.

Tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, dua partai yang mengikuti pemilihan yakni Partai Revolusi Mahasiswa dan Partai Matahari Terbit. Partai Revolusi Mahasiswa dengan pasangan calon yakni M. Ardika Akbar Bestari dan Diaz Abeyasa Qowiyyul Amien. Sedangkan pasangan calon Partai Matahari Terbit adalah M. Khoirul Badi’ dan Queen Tamalla Hasan. 

Banyak golput saat pemilihan umum Ketua dan Wakil Ketua DEMA 2024-2025

Pemungutan suara Ketua dan Wakil Ketua DEMA 2024-2025 dilakukan melalui media Google Form dengan penetapan hasil suara tertinggi diraih Partai Revolusi Mahasiswa. Akan tetapi, mirisnya dari keseluruhan mahasiswa FAHUM hanya terdapat kurang lebih 150 suara, sisanya memilih untuk golput (golongan putih). Walaupun dari pihak Kopurwadi mengaku berjalan kondusif, adanya golput justru sangat disayangkan karena secara tidak langsung mayoritas mahasiswa FAHUM tidak ikut berpartisipasi dalam kemajuan fakultas. 

Lantas, mengapa banyak terjadi tindakan golput?
  
Disinyalir banyak alasan yang melatarbelakangi mahasiswa untuk melakukan golput, terbukti masih banyak dari mereka yang kurang mengetahui keberadaan partai-partai tersebut. Tidak sedikit mahasiswa angkatan 2020 hingga 2023 yang baru mengetahui adanya partai pasca pemilihan DEMA kemarin. 

Selain itu dalam unggahan akun Instagram @Kopurwadifahum, rata-rata hanya mendistribusikan pasangan calon terdaftar tanpa disertai perkenalan profil partai yang menaungi kandidat. Pada dasarnya setiap tahun FAHUM selalu memiliki mahasiswa baru, bukan? Sementara banyak mahasiswa mengaku merasa asing terhadap pasangan calon yang terdaftar.

Penyelenggaraan pemilihan umum online dinilai kurang efektif 

Alasan mahasiswa melakukan golput disebabkan mereka kurang mengetahui seluk-beluk pasangan yang mencalonkan. Salah satu mahasiswa secara gamblang mengkritik pasangan calon Ketua DEMA yang kurang merakyat. Hal ini dapat ditarik pada sistem pemilihan umum secara online yang dinilai kurang efektif. Tentu apabila diadakan daring akan menciptakan batasan interaksi antara mahasiswa dan pasangan calon. Di sisi lain, dapat dipahami bahwa pemilihan ini dilaksanakan pada waktu yang kurang kondusif dan panitia telah menimbang mengenai hal tersebut. Oleh karena itu, kondisi ini hendaknya menjadi konsen Kopurwadi untuk penyelenggaraan pemilihan umum periode berikutnya.

Setelah memahami bahwa kegiatan ini dilakukan secara online maka dari pasangan calon dapat melakukan personal branding melalui sosial media secara konsisten, utamanya media Instagram. Sosial media sebagai wadah untuk mengekspresikan nilai diri, menjadi peluang besar untuk pasangan calon menggaet audensi lebih luas. Oleh karena itu, hal ini bisa menjadi urgensi yang dapat diterapkan pasangan calon untuk meminimalisir golput.

Di sisi lain, beberapa mahasiswa yang mengaku tidak mengenal pasangan calon lebih jauh, tetap memberikan suara serta harapan besar pada pasangan calon terpilih, supaya menjalankan visi dan misi yang dijanjikan. Sementara itu ada juga mahasiswa yang mengenal kedua calon, tanggapan baik diberikan oleh mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab angkatan 23 ini berupa dukungan penuh kepada pasangan yang terpilih.

Tentu saja pemilihan pemimpin DEMA 2024-2025 diadakan dengan tujuan yang baik melalui pasangan terpilih. Akan tetapi, masih terdapat urgensi yang diharapkan menjadi perhatian panitia pelaksana untuk menyelenggarakan pemilihan umum Ketua dan Wakil Ketua DEMA FAHUM periode berikutnya.

Penulis : Restu Dimas Prasetya, Kekeh Dwita Andini
Editor : Nabila Intan 

Tags

Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman anda! Learn More
Accept !