Dalam acara ini, tema-tema yang disajikan dalam
prosiding yaitu mengeksplor berbagai macam kebudayaan, berbagai macam bahasa,
sastra, serta tradisi-tradisi di dalam ruang lingkup masyarakat Islam yang sesuai
dengan Fakultas Adab dan Humaniora. Selain tema yang begitu menarik, The 2nd
Iconities turut mengundang pemateri yang sangat keren yakni Dr. Arthur E. Schneider
(English Language Fellow, US State Department, Georgetown University,
Washington, USA), Theis Greentree (Centre for Islamic Da`wah & Education and
Learning Community, Australia), Dr. Achmad Yani (Senior Asst. Prof. in Sultan
Sharif Ali Islamic University, Brunei Darussalam) dan Dr. Lukman (The Arts
Council, Indonesia).
Pada
hari pertama Iconities 2024, yakni Selasa 28 Mei 2024, dilaksanakan acara
opening ceremony dan konferensi oleh empat narasumber, diantaranya ada Dr.
Theis Greentree dari Center for Islamic Da’wah and Education and Al-Insaan New
Muslim Learning Community, Australia yang menjelaskan tentang sejarah masuknya
agama islam di Australia. Beliau juga mengenalkan berbagai istilah yang menarik
seperti, Mualaf Gedung, yakni bangunan yang awalnya bangunan geraja yang
kemudian dibeli oleh komunitas muslim, dan di renovasi menjadi sebuah masjid.
Pada
narasumber kedua, yaitu Dr. Ahmad Yani dari Sultan Sharif Ali Islamic
University, Brunei Darussalam, menjelaskan tentang alasan peradaban islam yang
masih terus eksis hingga saat ini. Kemudian dilanjut oleh materi narasumber
ketiga yaitu, Dr. Lukman dari Nganjuk. Beliau memaparkan mengenai tradisi Islam
dalam praktik yang kerap dilakukan hingga saat ini, yaitu tradisi ruwatan.
Terakhir
ditutup oleh narasumber keempat yaitu, DR. Arthur E. Schneider dari Georgetown
University, Washington, beliau menjelaskan tentang Best Practice Emi (English as Medium of Intruction) yaitu sebuah
pelatihan yang diperuntukan dosen dalam berbagai level pendidikan yang
menggunakan bahasa pengantar yakni bahasa Inggris. Dr. Schneider telah
memberikan banyak pelatihan mengenai pemberian intruksi menggunakan bahasa
inggris dengan mudah serta membuat mahasiswa dapat memahami materi yang
disampaikan. Dalam sesi penyampaian materi ini, para narasumber ditemani oleh
moderator dari prodi Sastra Inggris Fahum UINSA, yakni Prof. Dr. A. Dzo’ul
Milal, M.Pd.
Berlanjut pada hari ke dua acara ini, tepatnya hari
rabu, para presenter menjelaskan materi yang telah mereka persiapkan sebelumnya.
Presenter ini tidak hanya dari UINSA saja, namun dari berbagai daerah dan negara
seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Yordania, Tanzania, Kota Palu, Sulawesi
Tengah dan kota lainnya. Sehingga dengan beragamnya para presenter inilah yang
membuat acara The 2nd Iconities ini sangat menarik. Meskipun,
beberapa presenter dari manca negara tersebut
tidak dapat memaparkan materinya secara langsung, melainkan melalui online
meeting.
Nurul Izza Wakaroma salah satu presenter yang berasal dari Malang mengatakan bahwa dia mengikuti acara ini karena sangat tertarik dengan tema yang diberikan, serta dia senang bisa mendapatkan banyak relasi dan ilmu. Pesannya untuk acara Iconities kedepannya untuk lebih kondusif dalam hal pembagian waktu diskusi. Ibu Shofa juga mengatakan bahwa acara ini diharapkan menjadi acara tahunan, sehingga bisa memberikan sumbang sih dalam hal ilmu pengetahuan dan keagamaan.
Editor: Naura Maulika