Penerima KIP-K Tidak Tepat Sasaran, Salah siapa?

0

 

sumber gambar: Pinterest

Penerima KIP-K tidak tepat sasaran siapa yang harus disalahkan?

Baru-baru ini ramai di media sosial tentang ketidaktepatan sasaran penerima KIP-K (Kartu Indonesia Pintar-Kuliah) oleh mahasiswa di salah satu kampus Indonesia. Hal tersebut sempat menjadi perbincangan yang cukup panas dikalangan masyarakat, yang merasa kecewa karena dugaan tersebut. Beasiswa yang seharusnya dapat membantu masyarakat, khususnya mahasiswa yang memiliki keadaan ekonomi yang kurang mampu untuk melanjutkan kuliah, tetapi malah diterima oleh mahasiswa yang sudah memiliki ekonomi yang cukup atau bahkan lebih.

Banyak mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia yang membenarkan mengenai permasalahan beasiswa yang salah sasaran tersebut. Sebab sudah banyak oknum yang menyalah gunakan beasiswa tersebut, dengan cara tidak digunakan sesuai dengan kebutuhannya. Hal tersebut tentunya membuat para mahasiswa yang memiliki ekonomi yang kurang dan membayar kuliah secara mandiri akan merasa iri, sebab mereka yang mendapatkan beasiswa dari KIP-K, gaya hidupnya lebih mewah dibandingkan mereka yang tidak mendapat beasiswa. Sehingga timbulnya perspektif tentang adanya pemalsuan data yang dilakukkan oleh oknum-oknum tersebut.

Selain itu, kurangnya ketelitian dalam proses seleksi yang dilakukkan oleh pihak kampus yang tidak menindaklanjuti permasalahan tersebut secara mendalam. Sehingga terjadi ketidaktepatan sasaran penerima beasiswa KIP-K. Kemudian untuk para penerima KIP-K yang merasa dirinya sudah berkecukupan dan merasa tidak pantas menerima beasiswa tersebut sebaiknya sadar dengan diri sendiri dan memberikan hak tersebut kepada yang lebih berhak menerimanya.

Dalam persoalan tersebut bukan hanya penerima saja yang harus di salahkan melainkan juga pemerintah dan pihak kampus yang harus memberbaiki sistem regulasi dan seleksi yang tidak hanya asal jalan saja melainkan harus benar-benar dipastikan bantuan beasiswa tersebut bisa sampai dan diterima oleh yang seseorang berhak menerimanya. Sehingga tidak ada lagi persoalan mengenai beasiswa yang tidak tepat sasaran, dan merugikan salah satu pihak yang benar-benar membutuhkannya.


Penulis: Iqda dan Rayhan

Editor: Firda

 

Tags

Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman anda! Learn More
Accept !