![]() |
Sumber gambar: X (Twitter) |
Motaz Azaiza, sebuah nama yang telah menarik
perhatian publik dalam beberapa bulan terakhir. Melalui sosok inilah, banyak
orang mendapatkan informasi terbaru mengenai situasi di Gaza. Seperti yang kita
ketahui, pendudukan dan tindakan genosida oleh Israel terhadap Palestina masih
berlangsung hingga saat ini. Di tengah kekejaman massal yang dilakukan oleh
Israel, Motaz Azaiza, seorang jurnalis Palestina, bersama rekan-rekannya di
dunia pers, terus berjuang menyampaikan kondisi nyata yang terjadi di Gaza. Berkat
upayanya yang tak kenal lelah dalam menyampaikan kebenaran kepada masyarakat
global, Motaz Azaiza dianugerahi gelar "Man
of The Year" oleh Majalah GQ Middle East pada Kamis, 23 November 2023.
Menurut laporan dari gqmiddleeast.com, penghargaan ini diberikan sebagai bentuk
apresiasi atas dedikasi Azaiza selama berlangsungnya penindasan dan kekejaman
di Gaza.
Motaz Hilal Azaiza, seorang pria berkebangsaan
Palestina, lahir pada 30 Januari 1999 dan tumbuh di Kamp Pengungsian Deir
al-Balah, Gaza. Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Al-Azhar
Gaza pada tahun 2021 dengan gelar dalam Bahasa dan Sastra Inggris. Sayangnya, Universitas
tersebut kini telah hancur akibat serangan Israel.
Motaz Azaiza bukan baru kali ini membagikan foto dan
video tentang kehidupan di Gaza. Selama agresi Israel pada tahun 2014 dan 2021,
ia juga kerap membagikan kondisi terkini Gaza melalui media sosialnya, jauh
sebelum perhatian dunia pada saat ini. Dalam membagikan hasil bidikan
kameranya, ia acap kali mengalami kesulitan sinyal. Hal ini dikarenakan adanya
pemadaman Listrik di jalur Gaza. Meski demikian, hambatan ini tak membuatnya
menyerah yang dibuktikan dengan lonjakan drastis pengikut akun instagramnya,
dimana sebelum 7 Oktober 2023, dirinya hanya memiliki 25 ribu pengikut, namun
kini jumlahnya telah menjadi lebih dari 15 juta, serta Motaz juga mendapatkan
centang biru sebagai tanda verifikasi.
Penggunaan narasi berbahasa Inggris di setiap
unggahan foto dan videonya, akun media sosialnya dapat dengan cepat menjangkau audiens
global. Saat ini, Motaz Azaiza bekerja di Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB
(UNRWA) untuk Pengungsi Palestina dan juga aktif sebagai jurnalis foto yang
berbasis di Gaza. Berkat hasil tangkapan lensanya, Motaz seringkali dijuluki
sebagai “pahlawan” untuk karya-karyanya, tetapi ia menjelaskan bahwa dirinya
hanya seorang fotografer yang memiliki mimpi keliling dunia dan berbagi kisah
dari belahan dunia lain, namun sayang, mimpi itu tak bisa terwujudkan.
Ditengah rasa pilu dan duka yang dialaminya karena
kehilangan 15 anggota keluarganya beserta sahabat-sahabat karibnya, ia tetap
tak menyerah untuk memberitahu dunia tentang apa yang telah terjadi di tanah
kelahirannya. Melalui unggahan-unggahan foto dan video Motaz, semakin banyak
khalayak umum dari penjuru dunia yang mengetahui betapa dahsyatnya genosida
yang dilakukan oleh Israel pada rakyat Palestina.
Penulis: Nabila Intan dan Naura Maulika
Editor: Firda