Sumber gambar: Aliansi Mahasiswa Fahum 22 |
Jumat,
(6/12/2024) rapat
konsolidasi akbar yang digelar oleh Aliansi Mahasiswa Fahum 22 temukan titik
terang terkait permasalahan kebijakan fakultas mengenai program Merdeka Belajar
Kampus Merdeka (MBKM). Konsolidasi ini menjadi tumpuan dari berbagai kebijakan
yang dianggap rumit dan mempersulit mahasiswa angkatan 22 pasca sosialisasi yang
dilakukan masing-masing program studi
pada 2 hari sebelumnya,
yakni 4 dan 5 Desember 2024.
Pemicu
utama permasalahan ini berakar
dari larangan melaksanakan program magang di wilayah Surabaya dan Sidoarjo yang
akan dilaksanakan pada semester 6 mendatang. Hal ini tentunya mengundang amarah
dari berbagai pihak, dimana alih-alih memberikan keringanan, fakultas justru
semakin menambah beban para mahasiswa, terutama pada aspek ekonomi.
Konsolidasi
tuntutan program magang ini mengarah pada audiensi pertemuan dekanat dan Aliansi
Mahasiswa Fahum 22 yang berlangsung di Gedung FAHUM pukul 14.00 WIB. Dalam
pertemuan tersebut, disepakati bahwa lokasi pelaksanaan MBKM akan diberi
keleluasaan, termasuk di wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Selain itu, tidak ada
ketentuan minimal 5
mahasiswa di setiap lokasi mitra. Namun, setiap Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
tetap membimbing maksimal 5
mahasiswa.
Terkait
pendaftaran dan teknis pelaksanaan lainnya, mahasiswa diharapkan menunggu Nota
Dinas (NODIN) dari universitas. Meskipun demikian, mahasiswa Fahum angkatan 22
diminta segera melakukan konfirmasi ke program
studi masing-masing
sesuai dengan timeline yang telah
ditentukan. Tak hanya itu saja, akses pilihan program MBKM selain magang juga
disediakan guna mempermudah para mahasiswa seperti riset atau penelitian, kewirausahaan,
dan asistensi mengajar yang dapat disesuaikan dengan kemahiran mahasiswa.
Informasi lebih lanjut mengenai teknis dan ketentuan lainnya akan diumumkan
pada waktu mendatang. Hasil audiensi ini diharapkan memberikan kejelasan dan
fleksibilitas bagi mahasiswa untuk mengikuti program MBKM sesuai kebutuhan
akademik mereka.
Meskipun telah
menemukan titik terang, Ahmad Fatih selaku penanggung
jawab rapat konsolidasi akbar Aliansi Mahasiswa Fahum 22 menegaskan bahwa untuk
kedepannya pengawasan terhadap program MBKM harus tetap dilakukan, karena program tersebut masih menjadi
stimulus atau percobaan yang dapat diteruskan, tetapi dapat juga diberhentikan. Maka dengan
demikian, seluruh mahasiswa diharapkan tidak acuh dan tetap mengawasi jalannya
program MBKM
ini.
Penulis: Kekeh Dwita dan Evi Kurnia
Editor: Lenyyy